Senin, 08 Juni 2015

Merancang Jaringan 1 Gedung 3 Lantai menggunakan Static Routing dengan menggunakan Mikrotic RB951Ui – 2HND

A.  Desain Perancangan Jaringan

Seperti  tema  pada  makalah  ini,  kami  merancang  jaringan  komputer  1  Gedung  3 Lantai, adapun desain dari perancangan ini adalah sebagai berikut :
1
Dari  desain  jaringan  diatas,  dapat  kita  lihat  terdapat  5  buah  segment  jaringan,  kita ilustrasikan gedung ini bernama Gedung kelompok 4, mengapa kami merancang jaringan pada gedung kelompok 4 seperti diatas, kita akan merancang jaringan 1 Gedung 3 Lantai, dengan masing-masing lantai di setiap gedung memiliki sebuah router yang terhubung ke router utama, hal ini dikarenakan :
  1. Kami  menggunakan  jaringan  backbone  sebagai  alternatif  dalam  pengiriman  packet data  dengan  cara  Router  utama  sebagai  backbone  yang  terhubung  ke  seluruh  router yang ada disetiap lantai, hal ini dimaksudkan agar, jika jaringan antar router disetiap lantai  terputus,  koneksi  akan  tetap  tersambung  dengan  memanfaatkan  jaringan backbone sebagai rute cadangan dari jaringan tersebut.
  2. Keterbatasan alat yang dimiliki, router yang kita miliki hanya mempunya 5 buah port, dan  yang  satu  portnya  digunakan  sebagai  POE,  sehingga  pada  router  utama  3  buah portnya  terhubung  ke  setiap  router  yang  ada  di  setiap  lantai,  dan  sisanya  digunakan untuk  mengkonfigurasi  mikrotik,  tentu  saja  port  yang  dapat  digunakan  sudah  habis terpakai.
  3. Disini  tidak  adanya  penggunaan  switch,  sehingga  minimnya  host  yang  dapat  digunakan  untuk  langsung  terhubung  melalui  LAN  ke  sebuah  router,  solusi  dalam mengganti fungsi switch dengan cara salah satu port pada router bagian master portnya divirtualkan menjadi switch.
  4. Router  di  lantai  satu  dan  tiga  dapat  menampung  2  host  sedangkan  pada  lantai  dua hanya dapat  menampung sebuah host, hal ini disebabkan port pada mikrotik yang kita gunakan hanya tersisa dua pada lantai satu dan tiga sedangkan pada lantai dua hanya tersisa satu.

B. Analisis Kebutuhan Infrastruktur

  1. Empat  buah router, dimana satu router untuk menjadi router utama  dan tiga  router  lagi  untuk  masing-masing  lantai.  Disini  kita  menggunaka  router  mikrotik  dengan spesifikasi berikut :
    a.  RB9521n
    1
    b.  RB951Ui-2HND
    1
  2. Laptop sebanyak 5 unit.
  3. Kabel UTP tipe category 5e :
    – Lima kabel berjenis stright
    – Lima kabel berjenis cross
  4. Embedded : NIC, Connector RJ45, Wi-fi, Modem, Ekstensi.
  5. Aplikasi Winbox
  6. Akses ke jaringan public.

C.  Teori Singkat

1. Mikrotik
1
Mikrotik  merupakan  sebuah  perusahaan  kecil  yang berkantor  pusat  di  Latvia,  Bersebelahan  dengan  Rusia yang   bergerak  dalam  bidang  produksi  Hardware   (Perangkat Keras)   dan  Software  (Perangkat  Lunak)   yang  berhubungan dengan  sistem  jaringan  komputer.Mikrotik  dibentuk  oleh John Trully dan Arnis  Riekstins. John  Trully  adalah  seorang  penduduk  amerika  yang berimigrasi  ke  Latvia.Kemudian  di  Latvia  dia  berjumpa  dengan  Arnis  Riekstins, seorang sarjana Fisika dan Mekanik. Mikrotik didirikan pada tahun 1995 dan fokus untuk  mengembangkan  router  dan  sistem  jaringan  ISP  (Internet  Service  Provider) Nirkable.

a.  Jenis-Jenis Mikrotik
MikroTik RouterOS™ adalah sistem operasi berbasis Linux dan perangkat lunak  (Software)  yang  digunakan  untuk  menjadikan  komputer  manjadi  router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan  wireless,  dan  banyak  digunakan  oleh  perusahaan  ISP  (Internet  Service Provider) dan provider hotspot.
Untuk  instalasi   Mikrotik   dapat  dilakukan  pada  PC  (Personal  Komputer) melalui  CD  (Compack  Disk). File  image  mikrotik  routerOS  bisa  diunduh  dari website  resminya  Mikrotik, http://www.mikrotik.com .  Namun,File  image  ini merupakan  versi  trial  Mikrotik  dan  hanya  bisa  digunakan  dalam  waktu  kurang lebih  24  Jam. Untuk  dapat  menggunakannya  secara full  time,  maka  harus membeli lisensi key dengan catatan satu lisensi hanya untuk satu harddisk.
Installasi mikrotik tidak membutuhkan perangkat lunak tambahan akan tetapi  biasanya  jika  diinstall  diPC  akan  membutuhkan  komponen  tambahan  seperti LAN-Card  dan  spesifikasi  PC  yang  dijadikan  router  Mikrotik  pun  tidak memerlukan  spesifikasi  yang  cukup  tinggi  dan  resource  yang  besar  untuk penggunaan standart, Misalnya hanya digunakan sebagai gateway internet. Akan tetapi  untuk  keperluan  beban  yang  besar  (Network  yang  kompleks  dan  routing yang  rumit)  disarankan  supaya  mempertimbangkan  pemilihan  sumberdaya (Resource) PC yang memadai.
Mikrotik  didesain  untuk  mudah  digunakan  dan  sangat  baik digunakan  untuk  keperluan  administrasi jaringan  komputer  seperti  merancang  dan  membangun sebuah sistem jaringan komputer skala kecil hingga yang kompleks sekalipun.
RouterBoard adalah router embedded  produk yang diproduksi oleh mikrotik. Routerboard  seperti  sebuah pc mini yang terintegrasi  dengan  periperal  lainnya karena  dalam  satu  board  tertanam  prosesor,  ram,  rom,  dan  memori flash. Routerboard dibedakan  menjadi  dua  yaitu  Routerboard  Indoor  dan Outdoor.Routerboard  menggunakan  os  RouterOS  yang  berfungsi  sebagai  router jaringan,  bandwidth  management,  proxy  server,  dhcp,  dns  server  dan  fungsifungsi lainnya.
Routerboard  Outdoor  mempunyai  beberapa  seri routerboard yang bisa berfungsi  sebagai  mode  access  point,bridge,wds  maupun  station  (client). Beberapa  Seri  Routerboard  diantaranya  RB411,  RB433, RB600 dan setiap seri Routerboard  mempunyai  arti  sebagai  contoh  RB433  yaitu  digit  pertama  yaitu angka 4 merupakan level dari mikrotik,digit kedua yaitu angka 3 mempunyai arti jumlah  interface  ethernetnya  jumlahnya  ada  3  buah  dan  angka  digit  terakhir mengandung  arti  jumlah  slot  Mini  PCI  berjumlah  3  buah  .  Sebagian  besar  ISP menggunakan  routerboard  Outdoor  untuk  menjalankan  fungsi  wirelessnya  baik sebagai ap ataupun client.   Dengan routerboard maka dapat menjalankan fungsifungsi  router  tanpa  bergantung  pada  PC (Personal  Komputer)  karena  semua fungsi, aplikasi-aplikasi,dan fitur-fitur tentang router sudah ada pada routerboard. Jika  dibandingkan  dengan  PC,  Routerboard  mempunyai  kelebihan  ukurannya kecil,  lebih  komplek  dan  tentunya  hemat  listrik  karena  hanya  menggunakan adaptor  dan  untuk  Routerboard  Outdoor  biasanya  dipasang   diatas  tower  dan disertai  dengan  antena  dan  untuk  power  adaptor  biasanya  menggunakan  PoE (Power  On  Ethernet)  yang  berfungsi  sebagai  periperal  tambahan  untuk menghidupkan Routerboard yang terpasang di Tower.

b.  Sistem Level Lisensi Mikrotik
Mikrotik hadir dalam berbagai level dan setiap level mempunyai kemampuan yang  berbeda-beda  sehingga  ketika  ingin  menggunakannya  secara  penuh,  maka dibutuhkan lisensi dari MikroTikls alias berbayar. Mikrotik dikenal dengan istilah Level  pada  lisensinya.  Tersedia  mulai  dari  Level  0  kemudian  1,  3  hingga  6. Berikut uraian tentang level Mikrotik :
  1. Level  0  (gratis);  tidak  membutuhkan  lisensi  untuk  menggunakannya  dan  penggunaan fitur hanya  dibatasi selama 24 jam setelah instalasi dilakukan.
  2. Level  1  (demo);  pada  level  ini  dapat  menggunakannya  sebagian  fungsi routing standar saja   dengan 1 pengaturan serta tidak memiliki limitasi waktu untuk menggunakannya.
  3. Level  3;  sudah  mencakup  level  1  ditambah  dengan  kemampuan  untuk memanagemen  segala   perangkat  keras  yang  berbasiskan  Mini  PCI (Wireless) mode station (client)  dan Ethernet.
  4. Level 4; sudah mencakup level 1 dan 3 ditambah  dengan kemampuan untuk mengelola perangkat wireless mode  akses poin.
  5. Level 5; mencakup level 1, 3 dan 4 ditambah dengan kemampuan mengelola jumlah pengguna hotspot yang lebih banyak (usermanager).
  6. Level 6; mencakup semua level dan tidak memiliki limitasi apapun/
2.  Jaringan Backbone
Untuk  jaringan  “backbone”,  kita  akan  menerapkan  topologi  mesh.  Dengan topologi mesh, peluang masalah jaringan terputus dapat diminimasilir. Karena setiap router memiliki rute cadangan untuk menuju ke router jaringan lain.
Backbone  merupakan  sebuah  teknik  yang  digunakan  dalam  penggabungan beberapa jaringan lokal pada masing-masing lantai dari bangunan bertingkat dengan menggunakan satu jalur kabel utama dan khusus. Backbone merupakan jalan, saluran utama, atau bisa disebut dengan jalan tol dalam sebuah jaringan.
Teknik backbone merupakan teknik yang paling banyak digunakan karena dapat mencega  bottleneck  yang  terjadi  pada  server.  Hal  yang  perlu  diperhatikan  sebelum membangung jaringan backbone :
  • Kebutuhan  yang  berkaitan  dengan  desain  akses  jaringan,  meliputi  jenis  data, pelayanan, IP, dan frame relay
  • Kapasitas yang dibutuhkan dalam membangun jaringan backbone tergantung pada desain keluarannya
  • Topologi dan teknologi yang akan digunakan perlu dipertimbangkan
  • Topologi akan  berpengaruh pada jumlah dan letak node, desain saluran, maupun keseluruhan desain akses backbone
Backbone menyediakan banyak efisiensi yang tidak disediakan oleh jaringan  meshed-access, meliputi:
  • Penggabungan  lalu  lintas  (mengeliminasi  path  (saluran)  yang  memilki  tipe  lalu lintas berbeda)
  • Platform dengan bandwidth yang tinggi
  • Rerouting dan redundancy
  • Skala ekonomis
  • Arsitektur untuk memperbaiki kerusakan atau gangguan sendiri
  • Berbagi perlengkapan dan fasilitas antar berbagai lokasi
  • Routing yang cerdas
  • Bandwidth dinamik dengan alokasi sumber daya
  • Topologi yang fleksibel dengan berbagai gaya desain
  • Pengaturan jaringan yang terpusat maupun terdistribusi
  • Fleksibilitas
3. Winbox
Cara yang paling banyak digunakan untuk mengakses Router Mikrotik adalah dengan  menggunakan  aplikasi  winbox.  Aplikasi  ini  dapat  didownload  pada  situs  http://www.Mikrotik.com  maupun  di  http://www.Mikrotik.co.id/download.php.  Untuk menggunakan WinBox, maka kita perlu menghubungkan mikrotik dengan PC/Laptop yang kita gunakan, pada kolom  Connect To  pilih MAC Address nya kemudian klik tombol Connect.
Aplikasi WwinBox mempunyai sebuah kelebihan dapat digunakan melakukan konfigurasi sekalipun Anda tidak mengkonfigurasikan IP Address secara benar pada PC  maupun  pada  Mikrotik  itu  sendiri.  Winbox  dapat  berjalan  mengandalkan  MAC Address,  dapat  digunakan  hanya  jika  terhubung  satu  jaringan  dengan  Router Mikrotik,  hal  ini  dapat  memudahkan  konfigurasi  pada  Router  Mikrotik.  Walaupun aplikasi  WinBox  merupakan  aplikasi  berbasis  grafis  (GUI)  untuk  melakukan konfigurasi,  namaun  kita  bisa  tetap  menggunakan  command  line  (teks)  pada  menu Terminal.  Ada  banyak  fitur  yang  dapat  kita  manfaatkan  untuk  dimanfaatkan  dalam jaringan.

4.  Prinsip Statik Routing
Dalam menerapkan static routing statik, kita akan mengisikan entry route pada tabel routing secara manual  disetiap router  yang ada dalam jaringan. Entry  tersebut diperlukan  oleh  router  untuk  mengetahui  network  tujuan  dan  bagaimana  mencapai network tersebut. Sebuah routing statik yang akan dimasukkan ke tabel routing harus mengandung 3(tiga) informasi, yaitu :
  1. Network  Address,  informasi  ini  merupakan  network  dari  address  network yang akan dituju (destination).
  2. Subnet mask (prefix), informasi ini merupakan prrefix atau subnet mask dari network yang akan dituju (merupakan prefix dari network address pada point diatas.
  3. Next Hop atau Gateway, informasi ini berguna untuk memberitahukan kepada router tentang bagaimana mencapai network tujuan yang telah didefinisikan di point  1.  Next  hop  merupakan  IP  Address  dari  router  tetangga  yang  dapat digunakan untuk mencapai network tujuan.
mungkin untuk postingan kali ini tentang Merancang Jaringan 1 Gedug 3 Lantai menggunakan Static Routing dengan menggunakan Mikrotic RB951Ui – 2HND cukup teorinya saja terlebih dahulu. untuk pratikum mungkin agan2 dan sista2 bisa langsung dowload saja makalah Analisis Perancangan Jaringan Komputernya. dibawah sudah ane sediakan link downloadnya tinggal agan2 dan sista2 klik saja linknya. mungkin postingan kali ini cukup sampai disini dulu. ok sekian dulu.
 
untuk lebih lengkapnya bisa langsung di download makalahnya di Sini

VIRTUALISASI STORANGE DAN NETWORK

VIRTUALISASI STORANGE DAN NETWORK

A. VIRTUAL MEMORI (VIRTUAL STORAGE)

1. Pengertian Virtual Storage
Memori virtual adalah suatu teknik yang memisahkan antara memori logis dan memori fisiknya. Teknik ini menyembunyikan aspek-aspek fisik memori dari pengguna dengan menjadikan memori sebagai lokasi alamat virtual berupa byte yang tidak terbatas dan menaruh beberapa bagian dari memori virtual yang berada di memori logis.
Konsep memori virtual dikemukakan pertama kali oleh John Fotheringham pada tahun 1961 dengan menggunakan dynamic storage allocation pada sistem komputer atlas di Universitas Manchester. Sedangkan istilah memori virtual dipopulerkan oleh Peter J. Denning yang mengambil istilah ‘virtual’ dari dunia optik.
1 
Gambar 1 Memori virtual lebih besar ukurannya dari memori fisik

Memori merupakan suatu tempat penyimpanan utama (primary storage) yang bersifat sementara (volatile). Ukuran memori yang terbatas menimbulkan masalah bagaimana menempatkan program yang berukuran lebih besar dari ukuran memori fisik dan masalah penerapan multiprogramming yang membutuhkan tempat lebih besar di memori. Dengan pengaturan oleh sistem operasi dan didukung perangkat keras, memori virtual dapat mengatasi masalah kebutuhan memori tersebut. Memori virtual melakukan pemisahan dengan menaruh memori logis ke disk sekunder dan hanya membawa halaman yang diperlukan ke memori utama.
Prinsip dari memori virtual yang perlu diingat adalah bahwa “Kecepatan maksimum eksekusi proses di memori virtual dapat sama, tetapi tidak pernah melampaui kecepatan eksekusi proses yang sama di sistem yang tidak menggunakan memori virtual.
2. Memori virtual dapat diimplementasikan dengan dua cara:
a. Demand paging: Menerapkan konsep pemberian halaman pada proses. Demand paging adalah salah satu implementasi dari memori virtual yang paling umum digunakan. Demand paging pada prinsipnya hampir sama dengan permintaan halaman (paging) hanya saja halaman (page) tidak akan dibawa ke dalam memori fisik sampai ia benar-benar diperlukan.
Penanganan Kesalahan pada Demand Paging
  • CPU mengambil instruksi dari memori untuk dijalankan.
  • Terjadi interupsi kesalahan halaman, maka interupsi itu menyebabkan trap pada sistem operasi.
  • Jika referensi alamat yang diberikan ke sistem operasi ilegal atau dengan kata lain halaman yang ingin diakses tidak ada maka proses akan dihentikan. Jika referensi legal maka halaman yang diinginkan diambil dari disk.
  • Halaman yang diinginkan dibawa ke memori fisik.
  • Mengatur ulang tabel halaman sesuai dengan kondisi yang baru. Jika tidak terdapat ruang di memori fisik untuk menaruh halaman yang baru maka dilakukan penggantian halaman dengan memilih salah satu halaman.
  • Setelah halaman yang diinginkan sudah dibawa ke memori fisik maka proses dapat diulang.
Kelebihan Demand Paging
  • Memori virtual yang besar. Memori logis tidak lagi terbatas pada ukuran memori fisik. Hal ini berarti bahwa besar suatu program tidak akan terbatas hanya pada ukuran memori fisik tersedia.
  • Penggunaan memori yang lebih efisien. Bagian program yang dibawa ke memori fisik hanyalah bagian program yang dibutuhkan sementara bagian lain yang jarang digunakan tidak akan dibawa.
  • Meningkatkan derajat multiprogamming. Derajat multiprogramming menunjukkan banyaknya proses yang berada di memori fisik.
  • Penggunaan I/O yang lebih sedikit. Hal ini dapat terjadi karena permintaan halaman hanya membawa bagian yang diperlukan dari suatu program.
b. Demand segmentation
Demand Segmentation lebih kompleks diterapkan ukuran segmen yang bervariasi. Segmentasi adalah sebuah bagian dari managemen memori yang mengatur pengalamatan dari memori yang terdiri dari segmen-segmen. Keuntungan dari segmentasi adalah menyangkut masalah pembagian penggunaan kode atau data.
Setiap proses mempunyai tabel segmen yang digunakan oleh dispatcher untuk menentukan tabel segmen dari perangkat keras yang mana akan digunakan ketika proses yang bersangkutan di eksekusi oleh CPU. Segmen akan berbagi ketika anggota dari elemen tabel segmen yang berasal dari dua proses yang berbeda menunjuk ke lokasi fisik yang sama. Pembagian tersebut terjadi pada level segmen, maka, informasi apa pun dapat dibagi jika didefinisikan pada level segmen.
Kinerja Dalam proses demand paging, jika terjadi page fault maka diperlukan waktu yang lebih lambat untuk mengakses memori daripada jika tidak terjadi page fault. Hal ini dikarenakan perlu adanya penanganan page fault itu sendiri. Kinerja demand paging ini dapat dihitung dengan menggunakan effective access time yang dirumuskan sebagai berikut:
effective access time = (1 – p) x ma + p x page fault time
3. Beberapa keuntungan penggunaan memori virtual adalah sebagai berikut:
  • Berkurangnya proses I/O yang dibutuhkan . Misalnya untuk program butuh membaca dari disk dan memasukkan dalam memory setiap kali diakses.
  • Ruang menjadi lebih leluasa karena berkurangnya memori fisik yang digunakan. Contoh, untuk program 10 MB tidak seluruh bagian dimasukkan dalam memori fisik. Pesan-pesan error hanya dimasukkan jika terjadi error.
  • Meningkatnya respon, karena menurunnya beban I/O dan memori.
  • Bertambahnya jumlah pengguna yang dapat dilayani.
4. Macam – macam Virtualisasi storange pada :
a. Virtual Memory Di Windows
Pada komputer jumlah memory yang tersedia adalah jumlah antara memory fisik/RAM dengan virtual memory. Virtual memory adalah sebuah porsi pada hard disk yang di-set menyerupai RAM oleh system. Virtual memory merupakan ruang penyimpanan sementara yang digunakan untuk menjalankan program yang membutuhkan memory yang lebih besar dari memory fisik.
Windows merekomendasikan ukuran minimal dari vitual memory adalah 1.5 kali dari memory fisik. Jika anda memiliki beberapa harddisk, misal hardisk pertama adalah C: dan harddisk kedua adalah D: dan anda jarang menggunakan drive D:, anda dapat memindahkan virtual memory ke drive D:. Memindahkan virtual memory ke harddisk yang jarang digunakan akan sedikit meningkatkan performa.
Cara Kerja
Virtual Memory digunakan dengan membuat suatu file khusus yang disebut swapfile atau paging file. Virtual memory digunakan pada saat operating system kehabisan memory, dimana o.s. akan memindahkan data yang paling terakhir diakses ke dalam swapfile di hardisk. Hal ini mengosongkan/ membebaskan beberapa ruang kosong pada memory untuk aplikasi yang akan digunakan selanjutnya. Operating system akan melakukan hal ini secara terus menerus ketika data baru diisi pada ram.
b. Virtual Memory Di Linux
  • Managemen Memori di Linux: Memori managemen merupakan salah satu bagian terpenting dalam sistem operasi. Karena adanya keterbatasan memori, diperlukan suatu strategi dalam menangani masalah ini. Jalan keluarnya adalah dengan menggunakan memori virtual. Dengan memori virtual, memori tampak lebih besar daripada ukuran yang sebenarnya.
  • Ruang alamat yang besar: Sistem operasi membuat memori terlihat lebih besar daripada ukuran memori sebenarnya. Memori virtual bisa beberapa kali lebih besar daripada memori fisiknya.
  • Pembagian memori fisik yang adil: Managemen memori membuat pembagian yang adil dalam pengalokasian memori antara proses-proses (Virtual PFN, PFN fisik, informasi akses page dari page tersebut)
Untuk menerjemahkan alamat virtual ke alamat fisik, pertama-tama CPU harus menangani alamat virtual PFN dan offsetnya di virtual page. CPU mencari tabel page proses dan mancari anggota yang sesuai degan virtual PFN. Ini memberikan PFN fisik yang dicari. CPU kemudian mengambil PFN fisik dan mengalikannya dengan besar page untuk mendapat alamat basis page tersebut di dalam memori fisik. Terakhir, CPU menambahkan offset ke instruksi atau data yang dibutuhkan. Dengan cara ini, memori virtual dapat dimap ke page fisik dengan urutan yang teracak.

B. Virtual Network

1. Pengertian
Virtual network adalah jaringan komputer yang terdiri dari jaringan virtual yang saling terhubung (virtual network link). Virtual Network Link adalah hubungan yang terjadi tanpa koneksi fisik (kabel atau nirkabel) antara dua perangkat komputer, tetapi diimplementasikan dengan menggunakan metode virtualisasi jaringan. Bentuk umum dari virtualisasi jaringan terdiri dari 2 bagian:
a. Protocol-based, misalnya VLAN, VPN, dan VPLS
  • Sebuah VLAN dapat dibuat dengan partisi LAN fisik menjadi beberapa LAN logis menggunakan ID VLAN. Atau, beberapa LAN fisik dapat berfungsi sebagai LAN logis tunggal. Jaringan dipartisi dapat pada satu router , atau beberapa VLAN dapat di beberapa router seperti beberapa fisik LAN akan. Sebuah VLAN dapat di VPN.
  • Sebuah virtual private network (VPN) terdiri dari beberapa jarak jauh titik akhir (biasanya router, gateway VPN klien perangkat lunak) bergabung dengan semacam terowongan melalui jaringan lain, biasanya jaringan pihak ketiga. Dua titik akhir tersebut merupakan ‘Point to Point Virtual Private Network (VPN atau PTP). Menghubungkan lebih dari dua titik akhir dengan meletakkan di tempat mesh terowongan menciptakan ‘Multipoint VPN’.
  • Sebuah VPLS (Virtual Private LAN Service) adalah jenis tertentu Multipoint VPN. VPLS dibagi menjadi Transparan LAN Services (TLS) dan Ethernet Virtual Connection Services. Sebuah TLS mengirimkan apa yang diterimanya, sehingga memberikan pemisahan geografis, tetapi tidak subnetting VLAN. Sebuah EVCS menambahkan ID VLAN, sehingga memberikan pemisahan geografis dan VLAN subnetting.
b. Virtual devices-based, seperti jaringan yang menghubungkan mesin virtual di dalam hypervisor.
Sebuah contoh umum dari jaringan virtual yang didasarkan pada perangkat virtual adalah jaringan di dalam hypervisor mana lalu lintas antara server virtual yang diarahkan menggunakan switch virtual (vSwitches) bersama dengan router virtual dan firewall virtual untuk segmentasi jaringan dan isolasi data. Jaringan tersebut dapat menggunakan protokol non-virtual seperti Ethernet serta protokol virtualisasi seperti protokol VLAN IEEE 802.1Q .
2. Konsep VmWare Virtual Networking
Tiga penyedia sarana vmware untuk mensinergiskan kemampuan jaringan dengan baik dengan canggih. Kemampuan jejaring yang diberikan oleh vmware esx vmware virtual center dan server. Dengan jaringan virtual, kita dapat melakukan di dalam mesin virtual sama seperti kita bisa membangun mesin yang rumit dan fisik dalam jaringan pelayanan di berbagai seluruh dunia, produksi dan pengembangan deployments untuk digunakan atau tujuan. Tombol pada mesin sehingga virtual host server yang sama dengan orang lain untuk melakukan hal yang sama dengan menggunakan protokol yang akan digunakan di atas fisik tanpa perlu melakukan penambahan jaringan fisik. Server esx juga mendukung virtualisasi sesuai dengan standar yang vlans vlan implementations dari pedagang lain.
Sebuah mesin yang dapat digunakan satu atau lebih konfigurasi dengan ethernet adapter. Masing-masing alamat ip yang telah kita lakukan. Sebagai hasilnya, mesin dengan sifat fisik yang sama seperti jaringan mesin dari virtual. Dengan conceptsin vmware jaringan itu, membuat jaringan dengan fungsi fisik dengan jaringan ini tidak mungkin. Ini merupakan pedoman untuk pengguna yang menginginkan infrastruktur vmware 3 pemahaman yang jelas tentang desain dasar dari kemampuan jaringan prasarana vmware 3 dalam merancang dan penempatan dalam cara yang mempengaruhi datacenter itu.
3. Perangkat yang Membangun Jaringan Virtual
a. Virtual Switch
switch fisik, sebuah tombol yang memunginkan kita untuk terhubung dengan komponen jaringan lainnya secara bersama. Virtual switch yang dibuat oleh software VMware Workstation, dibutuhkan sebanyak Sembilan switch. Kita dapat menghubungkan satu atau lebih mesin virtual ke switch.
Secara default, beberapa switch dan jaringan yang terkait menggunakan nama konfigurasi khusus :
  • Bridge network menggunakan VMnet0
  • Jaringan host-only menggunakan VMnet1
  • Jaringan NAT menggunakan VMnet8
Cara menghubungkan mesin virtual ke switch yaitu dalam mesin editor ada pengaturan editor, pilih adapter jaringan virtual untuk menghubungkan, kemudian konfigurasi adapter untuk menggunakan jaringan virtual yang diinginkan.
b. Bridge
Bridge memungkinkan kita untuk menghubungkan mesin virtual ke LAN yang digunakan oleh host computer kita. Ini akan menghubungkan jaringan adapter didalam mesin virtual kita ke adapter Ethernet fisik didalam host computer.
Bridge dipasang selama instalasi VMware Workstation ( pada host linux, kita harus memilih untuk membuat jaringan bridge yang tersedia untuk mesin virtual). Bila membuat mesin virtual baru menggunakan jaringan bridge, bridge sudah diatur secara otomatis.
c. Host Virtual Adapter
Host virtual adapter adalah adapter Ethernet virtual yang muncul untuk system operasi host kita sebagai VMware Ethernet adapter virtual pada host windows dan sebagai antarmuka host-only pada host linux. Host virtual adapter memungkinkan kita untuk berkomunikasi antar host computer dan mesin virtual pada host computer. Host virtual adapter digunakan dalam host-only dan konfigurasi NAT.
Host virtual adapter tidak terhubung ke jaringan eksternal kecuali jika kita mengatur perangkat lunak khusus pada host computer – proxy server, misalnya untuk menghubungkan adapter host-only ke adapter jaringan fisik. Perangkat lunak yang menciptakan host virtual adapter diinstal ketika kita menginstal VMware Workstation (pada host linux, kita harus pilih memnuat host-only jaringan yang tersedia untuk mesin virtual). Host virtual adapter kemudian dibuat secara otomatis ketika kita boot host computer.
d. NAT Device
NAT (network address translation) merupakan perangkat yang memungkinkan kita untuk menghubungkan mesin virtual ke jaringan eksternal ketika kita hanya memiliki satu alamat IP jaringan pada jaringan fisik, dan alamat yang digunakan oleh host komputer. Kita bisa menggunakan NAT untuk menghubungkan mesin virtual ke Internet melalui koneksi dial-up pada host komputer, melalui adapter Ethernet host komputer, atau melalui adapter Ethernet nirkabel. NAT juga berguna ketika kita harus terhubung ke jaringan non-Ethernet, seperti Token Ring atau ATM.
Perangkat NAT sudah diatur secara otomatis ketika kita menginstal VMware Workstation. (Pada host Linux, kita harus memilih untuk membuat NAT yang tersedia untuk mesin virtual).
e. DHCP Server
DHCP (host protokol konfigurasi dinamis) server menyediakan alamat jaringan IP untuk mesin virtual dalam konfigurasi yang tidak dijembatani ke jaringan eksternal. misalnya, host-only dan konfigurasi NAT.
f. Network Adapter
Suatu adapter jaringan virtual diatur untuk mesin virtual saat kita membuatnya dengan Mesin Virtual Wizard baru menggunakan berbagai jenis jaringan.
4. Komponen VMWare Infrastruktur Networking
3 komponen jaringan yang menyusun sebuah rancangan jaringan modular untuk menggunakan ruang gerak yang maksimal .Komponen kunci virtual yang disediakan oleh jaringan infrastruktur virtual 3 ethernet yang virtual adapters , mesin virtual yang digunakan oleh individu , dan tombol virtual , yang menghubungkan mesin virtual untuk satu sama lain dan berhubungan baik dan mesin virtual server esx pelayanan yang nyaman untuk jaringan eksternal , seperti yang ditunjukkan pada gambar 2. Bagian yang telah mengikuti masing-masing dari semua komponen tersebut .

1 
Gambar 2. Komponen yang mengelola jaringan virtual

Vmware virtual center menyediakan alat untuk membangun dan memelihara infrastruktur jaringan virtual anda, seperti terlihat pada gambar 5. Anda dapat menggunakan virtual center untuk menambahkan, hapus, mengubah dan switch untuk mengatur virtual dan pelabuhan VLAN dan bekerja sama dengan kelompok. Anda dapat menggunakan fitur virtual center peran untuk menetapkan izin membutuhkan administrator jaringan untuk mengelola jaringan maya.

“VMWare VMotion® dan VSAN”

A. Pengertian vMotion®

VMWare  vCenter  adalah  sebuah  Server  yang  berfungsi  untuk mengontrol, me-manage, serta melakukan berbagai konfigurasi pada sejumlah Host  vSphere  Server  maupun  VM  serta  kolaborasi  untuk  vMotion  serta sejumlah  fitur enterprise  lainnya.  Jika  punya  5  buah  Host  vSphere  Server, maka pastinya untuk me-remote kelima vSphere tersebut kita harus membuka 5 vSphere Client.
Jika kita mengunakan vCenter, maka kita tidak perlu lagi membuka 5 vSphere Client untuk me-remote kelima vSphere Server tersebut. Cukup kita me-remote ke vCenter dan selanjutnya kita dapat me-remote kelima vSphere Server tersebut via vCenter ini.
VMware®  vMotion®  merupakan  salah  satu  fitur  VMware  vCenter Server™  yang  memungkinkan  perpindahan virtual  machine yang  sedang berjalan  dari  suatu  host  yang  telah  diinstalasikan  VMware  ESXi™  ke  host lainnya  yang  telah  diinstalasikan VMware  ESXi™,  tanpa  adanya downtime dari virtual machine tersebut.
vMotion  memungkinkan  keseluruhan  kondisi  dari virtual  machine yang  sedang  berjalan  berada  pada  proses  enkapsulasi  pada  memory  dan tersimpan  berupa  sekumpulan file pada  storage.  Untuk  kondisi  tersebut, vMotion  memerlukan  setidaknya  sebuah  jaringan  bertipe  Gigabit  Ethernet yang  dikhususkan  untuk  fitur  tersebut  dalam  rangka  perpindahan  memory dari satu host ESXi ke host ESXi yang lainnya.
Sekumpulan file virtual machine yang tersimpan pada storage untuk vMotion, tidak memerlukan perpindahan karena antara host sumber dan host tujuan dapat mengakses storage yang berisi sekumpulan file virtual machine tersebut.  Perpindahan virtual  machine mengelola perubahan  nama  host, alamat  IP  dan  alamat  Media  Access  Control  (MAC).   Dengan  adanya vMotion  tersebut,  memungkinkan  tingkat  layanan  yang  lebih tinggi  dan perpindahan virtual machine dari suatu host ke host yang lain, dalam rangka :
  • Penggunaan hardware yang lebih efisien.
  • Dapat  mengakomodasi downtime  server yang  ditujukan  untuk maintenance suatu hardware server host.
  • Pendistribusian  beban  kerja virtual  machine antar  berbagai macam host yang telah diinstalasikan ESXi.
Pada  Gambar  1  menjelaskan  mengenai  konsep  vSphere®  vMotion® oleh  ESXi  atau  kernel  VM pada  beberapa  host  fisik  yang  memungkinkan terjadinya migrasi virtual machine tanpa mematikan layanan TI yang sedang berjalan.
1 
Gambar 1. Penggunaan VMware™ vSphere® vMotion®

B. Mekanisme Kerja vMotion

Proses  perindahan  secara on-the-fly suatu virtual  machine dari  suatu host ke host  yang lain,  dapat dimungkinkan berkat adanya dukungan dari 3 teknologi berikut ini, diantaranya adalah :
  1. Keseluruhan  kondisi virtual  machine dalam  keadaan  ter-enkapsulasi melalui  sekumpulan  files  yang  terletak  pada  media  storage  yang digunakan  bersama-sama  seperti  :  media  Fibre  Channel,  iSCSI  Storage Area Network (SAN) atau Network Attached Storage (NAS). VMware™ vStorage®  VMFS  dapat  mengakomodasi  keperluan  instalasi  VMware™ ESX®  pada  beberapa  host  dalam  mengakses  file-file virtual  machine secara bersamaan.
  2. Memory  aktif  dan  kondisi  eksekusi  yang  tepat  untuk  setiap virtual machine dapat  mempercepat  proses  migrasi virtual  machine pada  host asal  yang  telah  diinstalasikan  ESX   ke  host  tujuan  yang  telah diinstalasikan  ESX.  vMotion®  menjaga pada  waktu  transfer  prosesnya tidak  terlihat  oleh  pengguna  dengan  mekanisme  penjagaan  lintasan migrasi  pada  memory  dalam  bentuk  bitmap.  Pada  saat  keseluruhan memory dan kondisi sistem dimigrasikan ke host tujuan, maka vMotion® menahan virtual machine asal, melakukan penduplikasian bitmap ke hosttujuan  dan  memulai  kembali  keadaan  sistem virtual  machine pada  host tujuan.  Keseluruhan  proses  tersebut  membutuhkan  waktu  kurang  dari  2 detik pada jaringan Gigabit Ethernet.
  3. Jaringan yang digunakan oleh virtual machine juga divirtualisasi oleh host yang telah diinstalasikan ESX. Hal ini diperlukan untuk menjaga kondisi pada  saat  setelah  migrasi, bahwa  identitas  jaringan virtual  machine dan koneksi  jaringan  sudah  ditetapkan  serta dialokasikan  sebelumnya. vMotion® mengelola  virtual  MAC  address  sebagai  bagian  dari proses migrasi  tersebut.  Pada  saat  host  tujuan  teraktivasi,  maka  vMotion® melakukan proses  ping  terhadap  router  jaringan  untuk  memastikan koneksi  telah  siap  sebagai  lokasi fisik virtual  machine yang  baru  untuk virtual  MAC  address.  Hal  tersebut  untuk menghasilkan  keadaan zero downtime dan tidak terdapat gangguan terhadap pengguna.
Sedangkan  tahapan  dan  proses  perpindahan  virtual  machine  dapat dijelaskan melalui proses sebagai berikut :
  1. Proses  migrasi  dengan fitur  vMotion  diawali  dengan  modul  Migrate Virtual  Machine.  Pada  contoh  ini,  host  asal  (Source)  dan  host  tujuan (Destination)  sama-sama  memiliki  akses  terhadap  media  storage  yang menyimpan file-file virtual machine.
  2. Kondisi  memory virtual  machine yang  akan  dimigrasikan  diduplikasi melalui  jaringan  vMotion®  dari  host  asal  ke  host  tujuan.  Sementara  itu para  pengguna  masih  dapat  mengakses virtual  machine tersebut  dan melakukan  update  halaman  pada  memory.  Daftar  halaman  yang termodifikasi tersimpan pada bitmap memory pada host asal.
  3. Setelah memory dari virtual machine diduplikasikan dari host asal ke host tujuan, kondisi virtual machine tidak berubah dan tidak terdapat aktivitas tambahan yang terjadi pada virtual machine. Selama waktu tidak berubah tersebut, vMotion®  melakukan  transfer  kondisi virtual  machine dan bitmap memory ke host tujuan.
  4. Setelah  kondisi virtual  machine tidak  berubah  pada  host  asal, virtual machine segera  dilakukan  inisialisasi  dan  memulai  berjalan  pada  host tujuan.  Sebagai  tambahan,  permintaan  Reverse  Address  Resolution Protocol  (RARP)  menginformasikan  sub  jaringan  bahwa  MAC  address dari virtual machine saat ini dalam keadaan menyala pada port yang baru pada switch jaringan.
  5. Saat  ini  pengguna  dapat  mengakses  virtual  machine  pada  host  tujuan setelah berpindah dari host asal dan virtual machine selanjutnya dihapus dari host asal.
Pada  Gambar  2  menjelaskan  mengenai  mekanisme  kerja  vMotion® pada saat melakukan virtual machine migration.
1 
Gambar 2. Mekanisme kerja vMotion®

C. Pengertian Virtual SAN

VMware Virtual SAN adalah software untuk penyimpanan di Vmware Vsphere. VMWare virtual SAN mampu menyediakan tingkatan baru storage hypervisor–convergensy.
Mengabstraksikan  dan  mengumpulkan  disk  magnetik  internal  dan perangkat  flash dari server x86 (32 bit)  yang menjadi standar industri untuk menghasilkan  datastore  bersama  berkinerja  tinggi  dan  tangguh  untuk mesin virtual (VM).
Berdasarkan pengukuran internal, Virtual SAN memiliki 2 juta input/output operations for second (IOPS) untuk read – only workload pada 32 node cluster dan 640.000 IOPS untuk mixed workload cluster pada 32 node cluster. Vmware  Virtual SAN  adalah  solusi storage  sangat  sederhana  yang  optimal untuk lngkungan virtual  yang membawa pendekatan aplikasi – sentris untuk managemen storage.
VMWare Virtual SAN menyederhanakan penyediaan dan manajemen storage serta mengurangi biaya kepemilikian (TCO) yang memungkin model operasional  yang  lebih  lincah.  Peranti  lunak  ini  juga  memberikan  keandalan dan  ketahanan  dari  sebuah  sistem  storage  enterprise(memiliki  banyak features), dan sangat tangguh melindungi data dalam hal kegagalan sehingga
peranti-peranti  ini  untuk  lingkungan  virtual  seperti  virtual  desktop infrastruktur (VDI).
Pada peranti lunak ini juga didukung sejumlah fitur seperti hypervisor terkonvergensi. Fitur ini tertanam dalam kernel VMWare sehingga VMWare Virtual  SAN  menghantarkan  jalur  data yang  lebih  efisien  dan  untuk  kinerja yang  unggul  dan  meminimalkan  penmanfaatan sumber  daya  mengakibatkan konsumsi kurang dari 10% sumber daya CPU.
VMWare  Virtual  SAN  menggunakan  flash  untuk  memberikan percepatan  kinerja  melalui  read/write  caching.  Perangkat  lunak  ini menyediakan pendekatan granular dan elastis terhadap penyediaan kinerja dan kapasitas yang memungkinkan user untuk secara linear melakukan skalabilitas cluster  yang  dibutuhkan  dengan  menambahkan  sejumlah  node  ke  sebuah cluster  atau  sejumlah  disk  ke  node  tersendiri.  Satu VMWare  Virtual SAN datastore  dapat  memberikan  tingkat  layanan  yang  berbeda  berdasarkan
kebijakan VMWare tersendiri.
Dengan  Clustering  server  Harddisk  Virtual  SAN  menciptakan penyimpanan data yang optimal yang di desain untuk lingkungan Virtual. Secara alternatif Vitual SAN digunakan pada arsitektur penyimpanan flash ,  dimana  perangkat  flash  digunakan  sebagai  write  catche  ketika  Solid Straigt Drive menyediakan persistensi dan konsistensi data dan respon yang cepat  selama  beberapa  kali.  Semua  arsitektur  flash  mengizinkan  tiering Solitstate  untuk  implementasi  biaya  murah,maksudnya  untuk  menulis  cache dan  membaca  cache. Virtual  SAN  dapat  digunakan  tanpa  membutuhkan Software tambahan , ini dapat diaktifkan dengan beberapa kali klik, ini diatur dari Vsphere web client dan terintegrasi dengan Vmware Stak termasuk fitur seperti  Vmotion,  HA, DRS(Distributed  Resource  Scheduler)dan  produk Vmware lainnya seperti Vmware Vsenter dan lain-lain.
VM Storage servis level dikontrol melalui kebijakan VM sentrik yang bisa  di  set  dan  dimodifikasi.Virtual  SAN  itu  mandiri  ,  dimana  dia  dapat menyesuaiakan  perubahan  dan  penyeimbangan  sumber  daya penyimpanan.Kebijakan  ini  menghasilkan  penyimpanan  manual  menjadi otomatis  dan  majemen  penyimpanan  menjadi  sederhana  untuk  Virtual Mesin. Berdasarkan  arsitektur  HyperVisor – Conferged  yang  terpasang  di dalam  Vsphere  kernel  Virtual  SAN  membuat  penempatan  data  dan  input
output menjadi optimal. Karena arsitektur nya langsung terletak di datapath input  output  yang  bisa  mengirimkan  level  kinerja  tertinggi  tanpa  tambahan overhead  ke  CPU,dibandingkan  dengan  penyimpanan  virtual  lainya  yang berjalan terpisah diatas HyperVisor.
Virtual  SAN  memiliki  arsitektur  distribusi  yang  mengiinkan  untuk elastis,  non –distruptrive  scaling.Kapasitas  dan  kinerja  dapat  diukur  dalam satu waktu dengan menambah host baru ke cluster atau kapasitas dan kinerja bisa  diukur  secara  mandiri  dengan  menambah  drive  baru  ke  host  yang tersedia.Model  ini menyediakan  pengukuran  linear  dan  granular sepanjang waktu.
1 
Gambar 3. Arsitektur Virtual SAN
What VSAN consists of:
  • ESXi hosts
  • vCenter 5.5
  • VSAN  Network – VMkernel  port  group  on  1GB  or  10GB (preferred) NICs
  • Disk Groups – a collections of a single SSD and up to 7 HDDs
  • Up to 5 Disk Groups per ESXi host
  • SSD should be at least 10% of HDD capacity in Disk Group
  • HA Cluster
  • Storage Profile

D. Cara Kerja Virtual SAN

Sebagai  gambaran  tingkat  tinggi,  VMware  VSAN  memanfaatkan penyimpanan  lokal  masing-masing  host  dan  menggabungkannya  ke  dalam datastore tunggal, yang dibagi antara semua host di cluster.
Semua HDD disajikan secara individual untuk host. Jadi, Anda perlu controller  yang  mendukung  JBOD  atau passthrough,  sehingga  ESXi  dapat melihat setiap disk individu.
Disk  SSD  dalam  setiap  kelompok  disk  tidak  digunakan  untuk kapasitas, tapi digunakan untuk Cache. 70% untuk read cache dan 30% untuk write cache. Semua write pergi ke SSD pertama.
VSAN  tidak  memanfaatkan  RAID, melainkan,  memanfaatkan  RAIN (Redundant  Array  of  Independent  Nodes).  Dengan  menggunakan  variabel didefinisikan  dalam  profil  penyimpanan  kita,  kita dapat  menetapkan  setiap VM untuk menahan 1 atau lebih kegagalan disk, atau 1 atau lebih kegagalan host, memastikan redundansi dan uptime.
Profil penyimpanan juga akan memungkinkan kita untuk menentukan jumlah  HDD  yang  akan  diletakkan  di VM.  Dengan striping VM melalui multiple HDDs,  kita  dapat  meningkatkan  kinerja  untuk  data  yang  saat ini tidak berada dalam read cache.

E. Kelebihan Virtual SAN

Kelebihan dari Virtual SAN adalah :
  1. Radically Simple Storage Management. Manajemen kebijakan berbasis arus  penyediaan  penyimpanan  dan  administrasi  yang  sedang berlangsung,  secara  otomatis  menjaga  ditentukan  kapasitas penyimpanan,  kinerja  dan  ketersediaan  tingkat  untuk  setiap  mesin virtual
  2. Self – Tuning Storage and Dynamic Load Balancing. Mempertahankan kapasitas penyimpanan,  kinerja dan ketersediaan tingkat tertentu untuk masing-masing mesin virtual individu secara otomatis.
  3. Two – Clicks Storage Provisioning. Virtual SAN memungkinkan Anda dengan cepat penyediaan bersama penyimpanan langsung dari VMware vCenter  ™  selama  pembuatan  mesin  virtual,  secara  otomatis menggabungkan disk server dalam cluster.
  4. Seamless  Integration  with  Vmware  vSphere  and  vCenter. Virtual  SAN terintegrasi dengan semua fitur vCenter, dan memungkinkan manajemen penyimpanan  langsung  vCenter  dengan  kemudahan  yang  sama  seperti menghitung.
  5. High  Performance  with  SSD  Caching.  Dibangun  ke  dalam  kernel vSphere untuk latency terendah, Virtual SAN menggunakan read / write SSD  caching  di  setiap  host  dan  menyediakan  penempatan  data  yang cerdas dalam cluster.
  6. Resiliency  Against  Multiple  hardware  Failures.  Mendapatkan kemampuan  untuk  mentolerir  beberapa  kegagalan disk  dan  node, ditambah efisien, hemat waktu istirahat-ganti pendekatan pemeliharaan perangkat keras.
  7. Dynamic Scalling of Performance and Capacity. Skala pada permintaan dengan  menambahkan  host  dengan  cepat  atau  panas-menambah  disk untuk node server yang ada
  8. Reduced CapEx via Server Disks. Leverage inexpensive server disks for shared storage, avoiding the capital expense of specialized hardware.
  9. High  Performance,  Lower  TCO.  Mengotomatisasi  dan mengkonsolidasikan storage untuk mendapatkan kinerja yang sama atau lebih  baik  dengan  arsitektur  converged  efisien,  menghasilkan penghematan yang signifikan dalam kekuasaan, ruang dan pendinginan biaya.

F. Step to Installation Virtual SAN

To  start  with,  in  my  lab  environment,  I  have  4  servers  that  will participate in the VSAN cluster, and 3 of which will provide storage resources to the VSAN cluster.
3x DL160 G6 with:
  • 128GB SSD
  • 3x 250GB SATA drives (or larger)
  • 1x DL360 G6
At this point, I have already added all 4 servers into a cluster with HA off.
Step 1: Enable the VSAN service on a VMKernel port.
  • Create your virtual switches, and create at least 1 VMKernel port that will be used for VSAN traffic.
  • Be sure to keep the Switch names the same across hosts!
  • Edit the VMKernel port and check the box for Virtual SAN Traffic.
  • Save the port settings, repeat for each host.
  • Time Saver: Use host profiles!
1 
Gambar 4. Pemilihan Port untuk Virtual SAN Traffic
In my lab, I am using standard switches, with 2 virtual switches, each with  a  VMKernel  port.  1  is  dedicated  for  VSAN  traffic,  and  the  other  is shared  with  the  Management  and  Virtual  Machine  Traffic.
1 
Gambar 5. Pemilihan Switch
Step 2: Enable VSAN on the Cluster
Select your cluster, and choose the Manage tab, and the select General under Virtual SAN.
  • Edit, and check the box to Turn ON Virtual SAN.
  • Choose your setting for “Add disks to storage” (Manual – You  will  select  each  disk  that  will  be  a  part  of  the Virtual SAN, and Automatic – VSAN will select all eligible disks for you and addthem
  • Click OK
1 
Gambar 6. Edit Virtual SAN Setting
Step 3: Add Disks to Disk Groups
Since I chose Manual mode, I will need to add my disks into Disk Groups. A  Disk  Group  is  a  collection  of  1  SSD,  and  multiple  HDD drives. You can have multiple disk groups per host if capacity allows.
  • Still  in  Virtual  SAN  settings  under  the  cluster,  select  the  Disk Management section.
  • Click  on  the  Claim  Disks  button,  and  select  the  drives  for  use  in Virtual SAN.
  • Alternatively,  select  each host,  and  manually  create  Disk  Groups  per host.
Claim Disks:
1 
Gambar 7. Claim Disk for VSAN Use
Create Disk Group:
1 
Gambar 8. Create Disk Group
Step 4: Start building Virtual Machines!
Yes, it is that easy. You now have a datastore called vsanDatastore. My DL360 G6 server can also access this datastore, since I enabled VSAN on the VMKernel port groups, even though it’s not providing any resources to the VSAN cluster.
Sumber: Makalah_Makalah_Kelompok_2_Virtualisasi_Data _Center

VIRTUALISASI DATA CENTER

MAKALAH
ANALISIS PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER
“VIRTUALISASI DATA CENTER”
logoUNP1
Oleh Kelompok 1 :
Siska Indrayani / 1202224
Mohani Latif / 1202227
Bris Fernando / 1202228
Riduansyah / 1203237
Nurhidayati / 1203239
Tutut Astari / 1203240
Hanny Maharani / 1203241
M. Imamuddin / 1203246
Vivi Marfeni / 1203253
Fitri Nurul M / 1203254
Rico Sarfriadi / 1203256
Yosi Nofita sari / 1203258
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNP
2015
KATA PENGANTAR
     Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segenap  kekuatan  dan  kesanggupan,  sehingga  penulis  dapat  menyelesaikan makalah ini.
     Dalam makalah ini, penulis mengangkat judul “Virtualisasi Data Center” Makalah  ini  dibuat  untuk  memenuhi  hak  penulis  terhadap  tugas  yang  diberikan oleh dosen dalam mata kuliah Analisi Perancangan Jaringan Komputer. Makalah ini membahas mengenai Virtualisasi Data Center yang sudah banyak dipakai dan diterapkan terhadap teknologi saat ini.
     Sebenarnya makalah ini tidak dapat berjalan dengan baik tanpa dukungan berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua kepada orang tua yang senantiasa mendoa’akan dan memberikan keleluasaan bagi penulis untuk berkarya, dan kepada rekan-rekan kelompok 1 yang saling bekerjasama dan saling memberi dukungan dalam penulisan makalah ini.
     Akhir  kata,  penulis  pun  menyadari  “Tak  ada  gading  yang  tak  retak”. Dalam  hal  ini,  penulis  menyadari  akan  kemungkinan  kekurangan  dan  juga kesalahan  pada  makalah  ini.  Untuk  itu,  penulis  mengharapkan  kritik  dan  saran yang membangun guna penyempurnaan makalah ini pada masa yang akan datang.
Padang, 18 Maret 2015
Penulis
Capture

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

   Secara sederhana virtualisasi itu membuat komputer yang sifatnya fisik menjadi virtual. Virtualisasi sudah dikenal dan dipergunakan secara luas  sejak  1960-an,  dan  telah  diaplikasikan  kepada  beberapa   sistem komputer.  Secara  umum  semua  teknologi virtualisasi  mengacu  kepada “menyembunyikan  detail  teknis”  melalui  enkapsulasi.  Saat  ini  terdapat beberapa  Aplikasi  yang  bisa  menjalankan  kebutuhan  virtualisasi,  seperti VM Ware dan Microsoft Hyper-V. Kedua aplikasi tersebut sangat populer saat  ini,  dan  telah  menjadi  pilihan  untuk  menerapkan  Virtualisasi  Server sebagai upaya untuk menekan anggaran belanja IT.
     Berbicara mengenai virtualisasi berarti berbicara mengenai banyak hal termasuk pusat data atau data center. Data Center yang secara harfiah berarti  pusat  data,  adalah  suatu  fasilitas  untuk  menempatkan  sistem komputer  dan  equipment-equipment  terkait,  seperti  sistem  komunikasi data dan penyimpanan data. Fasilitas ini mencakup catu daya redundant, koneksi  komunikasi  data  redundant,  pengontrol  lingkungan,  pencegah bahaya kebakaran, serta piranti keamanan fisik. Pada era ICT (Information
and Communication Technology) saat ini.

B. Rumusan Masalah

    1. Apa itu Virtualisasi Data Center ?
    2. Apa Kelebihan dan Kelemahan Virtualisasi Data Center?
    3. Bagaimana Infrastruktur Virtual Menggunakan VMware® vSphere®?
    4. Bagaimana  Perancangan  Virtualisasi  Data  Center  menggunakan Vsphere?

C. Tujuan

     1. Pembaca  dapat  mengetahui  dan  memahami  konsep  Virtualisasi  Data Center
     2. Pembaca  dapat  mengetahui  dan  memahami  Kelemahan  Virtualisasi Data Center
     3. Pembaca  dapat  mengetahui  dan  memahami  Perancangan  Virtualisasi Data Center menggunakan Vsphere
     4. Pembaca  dapat  mengetahui  dan  memahami  Perancangan  Virtualisasi Data Center menggunakan Vsphere

D. Manfaat

     Memberikan  pengetahuan  kepada  pembaca  tentang  standar Virtualisasi Data Center yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Virtualisasi Data Center

Pengertian Virtualisasi
     Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, virtual berarti (secara) nyata, sedangkan akhiran–isasi menyatakan makna melakukan, proses, usaha, atau kegiatan. Berarti  virtualisasi  adalah proses  menyatakan atau membuat  sesuatu menjadi nyata. Sedangkan dalam   ilmu   komputer, virtualisasi   bisa diartikan   sebagai   pembuatan  suatu bentuk simulasi dari sesuatu yang asalnya bersifat fisik, misalnya sistem  operasi, perangkat penyimpanan data atau sumber daya jaringan. Definisi lainnya adalah “sebuah teknik untuk menyembunyikan karakteristik fisik dari sumber daya komputer dari bagaimana cara sistem lain, aplikasi atau pengguna berinteraksi  dengan   sumber daya tersebut.   Hal   ini termasuk   membuat   sebuah sumber daya  tunggal (seperti server, sebuah sistem operasi, sebuah aplikasi, atau peralatan penyimpanan terlihat berfungsi sebagai beberapa sumber daya logikal; atau dapat juga termasuk definisi untuk membuat beberapa sumber daya fisik (seperti  beberapa peralatan penyimpanan atau server) terlihat sebagai satu sumber daya logikal.”
Pengertian Data Center
     Pusat  data  atau  yang  lebih  dikenal  Data  Center  adalah  suatu fasilitas  yang  digunakan  untuk  menempatkan  sistem  komputer  dan komponen-komponen  terkaitnya,  seperti  sistem  telekomunikasi  dan penyimpanan  data.  Fasilitas  ini biasanya  mencakup  juga  catu  daya redundan  atau  cadangan,  koneksi  komunikasi  data  redundan,  pengontrol lingkungan (mis. AC, ventilasi), pencegah bahaya kebakaran, serta piranti keamanan  fisik.  Salah  satu  penempatan  server  untuk  website  atau database.
Data Center merupakan fasilitas yang digunakan untuk penempatan beberapa  kumpulan  server  atau  sistem   komputer   dan   sistem penyimpanan   data   (storage)   yang   dikondisikan   dengan   pengaturan catudaya,  pengatur  udara,  pencegah  bahaya kebakaran  dan  biasanya dilengkapi pula dengan sistem pengamanan fisik.
Pengertian Virtualisasi Data Center
     Virtualisasi  data  center  adalah  melakukan  konsolidasi  dan melakukan pengurangan jumlah server dalam bentuk fisik, caranya dengan menciptakan  mesin  virtual  dalam  jumlah  banyak yang  ditempatkan  di beberapa host fisik, menggunakan storage dan jaringan.
link download Makalah Analisi Perancangan Jaringan Komputer

Senin, 15 Desember 2014

VIRTUAL PRIVATE NETWORK



VPN adalah singkatan dari virtual private network, yaitu jaringan pribadi (bukan untuk akses umum) yang menggunakan medium nonpribadi (misalnya internet) untuk menghubungkan antar remote-site secara aman. Disini ada 2 kata yang dapat kita garis bawahi yaitu : virtual network dan private. Virtual network berarti jaringan yang terjadi hanya bersifat virtual. Tidak ada koneksi jaringan secara riil antara 2 titik yang akan berhubungan. Private berarti jaringan yang terbentuk bersifat private dimana tidak semua orang bisa mengaksesnya. Data yang dikirimkan terenkripsi sehingga tetap rahasia meskipun melalui jaringan publik.


 Perlu penerapan teknologi tertentu agar walaupun menggunakan medium yang umum, tetapi traffic (lalu lintas) antar remote-site tidak dapat disadap dengan mudah, juga tidak memungkinkan pihak lain untuk menyusupkan traffic yang tidak semestinya ke dalam remote-site.

Menurut IETF (Internet Engineering Task Force) VPN is an emulation of [a] private Wide Area Network (WAN) using shared or public IP facilities, such as the Internet or private IP backbones. VPN merupakan suatu bentuk private internet yang melalui public network (internet), dengan menekankan pada keamanan data dan akses global melalui internet. Hubungan ini dibangun melalui suatu tunnel (terowongan) virtual antara 2 node adalah suatu jaringan privat (biasanya untuk instansi atau kelompok tertentu) di dalam jaringan internet (publik), dimana jaringan privat ini seolah-olah sedang mengakses jaringan lokalnya tapi menggunakan jaringan public.
VPN adalah sebuah koneksi Virtual yang bersifat private mengapa disebut demikian karena pada dasarnya jaringan ini tidak ada secara fisik hanya berupa jaringan virtual dan mengapa disebut private karena jaringan ini merupakan jaringan yang sifatnya private yang tidak semua orang bisa mengaksesnya. VPN Menghubungkan PC dengan jaringan public atau internet namun sifatnya private, karena bersifat private maka tidak semua orang bisa terkoneksi ke jaringan ini dan mengaksesnya. Oleh karena itu diperlukan keamanan data.
Dengan VPN kita seolah-olah membuat jaringan didalam jaringan atau biasa disebut tunnel (terowongan). Tunneling adalah suatu cara membuat jalur privat dengan menggunakan infrastruktur pihak ketiga. VPN menggunakan salah satu dari tiga teknologi tunneling yang ada yaitu : PPTP, L2TP dan standar terbaru, Internet Protocol Security (biasa disingkat menjadi IPSec). VPN merupakan perpaduan antara teknologi tunneling dan enkripsi.
Konsep kerja VPN pada dasarnya VPN membutuhkan sebuah server yang berfungsi sebagai penghubung antar PC. Jika digambarkan kira-kira seperti ini :
Internet <—> VPN Server <—-> VPN Client <—-> Client

Bila digunakan untuk menghubungkan 2 komputer secara private dengan jaringan internet maka seperti ini :
Komputer A <—> VPN Clinet <—> Internet <—> VPN Server <—> VPN
Client <—> Komputer B

Jadi, semua koneksi diatur oleh VPN Server sehingga dibutuhkan kemampuan VPN Server yang memadai agar koneksinya bisa lancar.
Keamanan Dengan konsep demikian maka jaringan VPN ini menawarkan keamanan dan untraceable, tidak dapat terdeteksi sehingga IP kita tidak diketahui karena yang digunakan adalah IP Public milik VPN server. Dengan ada enkripsi dan dekripsi maka data yang lewat jaringan internet ini tidak dapat diakses oleh orang lain bahkan oleh client lain yang terhubung ke server VPN yang sama sekalipun. Karena kunci untuk membuka enkripsinya hanya diketahui oleh server VPN dan Client yang terhubung.
Enkripsi dan dekripsi menyebabkan data tidak dapat dimodifikasi dan dibaca sehingga keamananya terjamin. Untuk menjebol data si pembajak data harus melalukan proses dekripsi tentunya untuk mencari rumus yang tepat dibutuhkan waktu yang sangat lama sehingga biasa menggunakan super computing untuk menjebol dan tentunya tidak semua orang memiliki PC dengan kemampuan super ini dan prosesnya rumit dan memakan waktu lama, agen-agen FBI atau CIA biasanya punya komputer semacam ini untuk membaca data-data rahasia yang dikirim melaui VPN.
Virtual Private Network atau PVN adalah sebuah sistem yang memungkinkan komputer ke jaringan luas secara geografis tanpa ada hambatan fisik. VPN dikategorikan sebagai bentuk jaringan dalam cakupan area luas. VPN mendukung fungsi seperti akses remote klien, akses jaringan LAN satu ke jaringan LAN yang lain, dan juga membuat fungsi pembatasan internet.
Alasan Perusahaan menggunakan Fungsi VPN adalah karena kebutuhan untuk memberikan akses khusus atau membuat akses khusus untuk karyawan yang harus mobil oleh karena PVN adalah jaringan intra global aktif sehingga karyawan dari manapun dapat terhubung ke jaringan internet dan intranet perusahaan.


1.      Lalu lintas data dienkripsi
2.      Autentikasi pihak yang ingin tersambung melalui VPN
3.      Mendukung banyak protokol
4.      Koneksinya adalah point to point

a.       Arsitektur Gateway-to-Gateway



Pada arsitektur ini, traffic antara dua jaringan yang membutuhkan keamanan melalui koneksi VPN yang telah dibangun antara dua gateway VPN. Gateway VPN mungkin adalah sebuah device yang hanya melakukan fungsi VPN, atau bagian dari device lain dari jaringan seperti firewall atau router.

Dari gambar di atas, terlihat bahwa arsitektur gateway-to-gateway ini tidak menyediakan pengamanan secara penuh terhadap data yang melewati transit. Pada kenyataannya, model arsitektur ini hanya mengamankan data antara dua gateway, yang dinotasikan dengan garis solid. Garis putus-putus mengindikasikan bahwa komunikasi antara client VPN dan gateway lokalnya, dan antara gateway remote dan node tujuannya tidak diamankan.
Arsitektur gateway-to-gateway biasanya paling banyak digunakan ketika menghubungkan dua jaringan yang aman, seperti menghubungkan sebuah kantor cabang ke pusat melalui internet. Arsitektur model ini menggantikan wide area network (WAN) privat yang relatif mahal.
Model gateway-to-gateway ini merupakan yang paling mudah diimplementasikan terutama dalam hal manajemen user dan host. Arsitektur ini biasanya transparan bagi user, yang tidak perlu melakukan otentikasi terpisah untuk menggunakan VPN. Selain itu, sistem user dan host target tidak harus meng-install perangkat lunak VPN client, ataupun melakukan konfigurasi ulang untuk menggunakan VPN.

b.      Arsitektur Host-to-Gateway
Model arsitektur ini paling banyak digunakan untuk remote access yang aman bagi masing-masing user remote.

 
Dari gambar di atas, terlihat bahwa arsitektur host-to-gateway ini tidak menyediakan pengamanan secara penuh terhadap data yang melewati transit. Garis putus-putus mengindikasikan bahwa komunikasi antara gateway remote dan node tujuannya tidak diamankan. Model host-to-gateway banyak digunakan ketika menghubungkan host pada jaringan yang tidak aman kepada resource pada jaringan yang aman, contohnya menghubungkan pegawai yang sedang berada di lokasi remote kepada kantor pusat melalui internet.
Model ini sering digunakan untuk menggantikan modem dial-up. Arsitektur model ini relatif cukup kompleks untuk diimplementasikan terutama dalam hal manajemen user dan host. Arsitektur ini biasanya tidak transparan terhadap user karena harus membangun sebuah koneksi VPN antara komputer lokal (host) dengan gateway VPN. Gambar diatas mengilustrasikan model arsitektur ini melakukan otentikasi sebelum menggunakan VPN. Selain itu host user  juga harus meng-install perangkat lunak VPN client yang telah dikonfigurasi.


Dibawah ini adalah gambaran tentang koneksi VPN yang menggunakan protokol PPTP. PPTP (Pont to Point Tunneling Protocol) adalah sebuah protokol yang mengizinkan hubungan Point-to Point Protocol (PPP) melewati jaringan IP, dengan membuat Virtual Private Network (VPN).


Dari gambar diatas secara sederhana cara kerja VPN (dengan protokol PPTP) adalah sebagai berikut:
ü  VPN membutuhkan sebuah server yang berfungsi sebagai penghubung antar PC, Server VPN ini bisa berupa komputer dengan aplikasi VPN Server atau sebuah Router, misalnya MikroTik RB 750.
ü  Untuk memulai sebuah koneksi, komputer dengan aplikasi VPN Client mengontak Server VPN, VPN Server kemudian memverifikasi username dan password dan apabila berhasil maka VPN Server memberikan IP Address baru pada komputer client dan selanjutnya sebuah koneksi / tunnel akan terbentuk.
ü  Untuk selanjutnya komputer client bisa digunakan untuk mengakses berbagai resource (komputer atu LAN) yang berada dibelakang VPN Server misalnya melakukan transfer data, ngeprint dokument, browsing dengan gateway yang diberikan dari VPN Server, melakukan remote desktop dan lain sebagainya.
Contoh :
Misalkan PT. TIKI JNE mempunyai kantor di dua tempat yang berbeda, yang pertama berada di Jakarta dan yang kedua berada di Bandung. Kedua kantor ini ingin bisa berkomunikasi agar dapat melakukan pertukaran data dengan mudah, cepat, dan aman. Maka digunakanlah VPN sebagai solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Kedua kantor tersebut harus dilengkapi dengan koneksi internet terlebih dahulu. Kemudian perangkat lunak VPN harus diinstal di kedua kantor tersebut. Langkah selanjutnya, perangkat lunak VPN harus dikonfigurasi agar koneksi dapat terjalin diantara kedua kantor tersebut. 
                      Misalnya VPN server berada di Jakarta dan harus menerima sambungan dari kantor yang ada di Bandung, dan kantor yang ada di Bandung harus membuat sambungan ke kantor di Jakarta atau sebaliknya. Jika langkah diatas berhasil dilakukan, perusahaan telah menjalankan Virtual Network. Kedua kantor tersebut tersambung melalui internet dan dapat bekerja bersama seperti berada di jaringan real yang sama. Sampai disini perusahaan telah mempunyai VPN tanpa privacy, karena semua router internet diantara Jakarta dan Bandung dapat membaca data yang dipertukarkan. Perusahaan yang mempunyai kontrol terhadap router internet dapat membaca semua data bisnis yang melewati jaringan virtual. Untuk membuat VPN tersebut menjadi VPN y ang private, solusi yang digunakan adalah enkripsi. Lalu lintas data VPN diantara kedua kantor tersebut dikunci dengan kunci spesial, hanya komputer atau orang yang mempunyai kunci tersebut yang dapat membuka kunci dan melihat data yang dikirimkan. Semua data yang dikirimkan dari Jakarta ke Bandung atau sebaliknya harus dienkripsi sebelum dikirimkan dan dideksripsi setelah dienkripsi. Kunci enkripsi harus tersedia untuk semua pihak yang tersambung melalui VPN sehingga pertukaran data hanya bisa dibaca oleh pihak yang mempunyai hak.


 sumber referensi:

Muhammad Luthfi Aliva. (2014), “Konsep Dasar VPN (Virtual Private Network).http://luthfialiva.wordpress.com/2014/05/05/konsep-dasar-vpn-virtual-private-network/ (diakses pada 7 Desember 2014)
Domarku Web Design. (2012), “Pengertian VPN, Manfaat, dan Cara Kerja VPN.http://domarku.blogspot.com/2012/12/pengertian-vpn-manfaat-dan-cara-cerja.html (diakses pada 7 Desember 2014)
Mengenal Komputer. (2013), “Fungsi, Cara Kerja dan Apakah VPN.http://softkompi.blogspot.com/2012/07/fungsi-cara-kerja-dan-apakah-vpn.html (diakses pada 7 Desember 2014)
JaringanKomputer.org. (2013), “PVN adalah – Pengertian Apa Itu PVN dan Apa Fungsi PVN.http://jaringankomputer.org/vpnadalah-pengertian-apaitupvn-dan-apa-fungsipvn/ (diakses pada 7 Desember 2014)
Arif Rahman Dana. (2013), ”Pengertian VPN, Kelebihan dan Kekurangan, Jenis Jenis, Cara kerja, serta mikrotik yang sesuai dengan VPN.http://bangorejobelajar.blogspot.com/2013/09/pengertian-vpn-kelebihan-dan-kekurangan.html (diakses pada 7 Desember 2014)
Aldoni Adia. (2014), “VPN (Virtual Private Network).https://aldoniadia.wordpress.com/2014/06/01/vpn-virtual-private-network/ (diakses pada 7 Desember 2014)
BlognyaBiasa.blogspot.Com (2013), “Macam-Macam Protokol VPN.http://blognyabiasa.blogspot.com/2013/02/macam-macam-protokol-vpn.html (diakses pada 7 Desember 2014)
Kuliulik. (2012), “Macam-macam Protocol VPN.http://kuliulik.wordpress.com/2012/11/02/macam-macam-protocol-vpn/ (diakses pada 7 Desember 2014)
Indra Sufian. (2007), “Perkembangan Virtual Private Network (VPN).https://indrasufian.wordpress.com/2007/09/19/perkembangan-virtual-private-network-vpn/ (diakses pada 7 Desember 2014)
Mas Joko. (2012), “Arsitektur VPN (Virtual Private Network).http://blogmasjoko.blogspot.com/2012/01/arsitektur-vpn-virtual-private-network.html (diakses pada 7 Desember 2014)
 


 



Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes